Oct 17, 2018

Place to Visit: Malia Ex Tailor and Alami Used Book Warung

/
0 Comments
Sejak kecil dulu, saya tumbuh sebagai anak yang suka banget sama buku. Entah kenapa, pokoknya kalau lihat buku, ada perasaan tertarik dan bikin saya happy banget. Haha.

Saya sendiri sebenarnya bukan tipe yang kutu buku banget, sih, tapi saya suka baca dan saya suka koleksi buku. Don't really know which side I am, but I just know that I love books. That's it. Kalau ingat masa kecil saya dulu, saya selalu kegirangan setiap kali orang tua bilang mau mengajak saya pergi ke toko buku. Lucunya, perasaan ini tidak berkurang bahkan setelah saya beranjak dewasa. Saya masih suka ke toko buku, entah hanya untuk sekedar jalan-jalan atau memang untuk hunting buku.

Belakangan, saya mencoba untuk eksplorasi ke tempat-tempat baru, masih di tanah kelahiran saya sendiri: Bali. Saya merasa beruntung tinggal dan hidup di Bali karena setiap sudutnya memberikan kesan yang dalam buat siapa saja yang pernah singgah. Setiap tempat yang saya kunjungi, selalu memberikan vibe dan ambience yang membuat saya ingin kembali lagi. Saya sendiri jatuh cinta pada Sanur. Entah pada pantai-pantai cantiknya, entah pada suasana cafe di saat brunch, dan pada deretan-deretan art shop yang artsy; semua hal itu selalu bikin saya jatuh cinta dan ingin selalu kembali ke sana.

Di Sanur juga, saya menemui satu tempat hunting buku yang menarik. Sebuah toko buku bekas kecil bernama Malia Ex Tailor and Alami Used Book Warung. Tidak sulit menemukannya, letaknya dekat sekali dengan Pasar Sindhu.



Tempat ini sudah cukup lama menarik perhatian saya karena, pertama, saya selalu tertarik pada toko buku; kedua, karena jarang buat saya bisa ketemu tempat yang menjual buku bekas asing; dan ketiga, meskipun tempatnya mungil, deretan buku yang terlihat dari jendela kacanya membuat tempat ini jadi terlihat outstanding di mata saya. Karena beberapa hal itulah, akhirnya berhasil membuat saya menepi dan mengunjunginya.

Minggu siang itu, saya berencana untuk pergi ke pantai bersama teman. Meskipun kami sudah sering ke pantai, tapi siang itu saya benar-benar membuat rencana dadakan dan pergi duluan sebelum teman-teman saya bersiap diri. Sesuai rencana, sebelum ke pantai, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi toko buku mungil yang sudah menarik perhatian saya sejak jauh-jauh hari ini.

Asli, begitu masuk, saya merasa girang bukan main karena merasa menemukan my next favourite place untuk cari buku asing. Di toko kecil ini, kita bisa menemui buku bekas mulai dari yang berbahasa Inggris sampai yang berbahasa Danish. Namun dari koleksinya lebih dominan buku berbahasa Inggris kemudian diikuti koleksi buku berbahasa Jerman dan Prancis. Pemilik tempat ini juga baik banget dan welcome saat melayani pengunjung which is a plus. A good greetings always feels good. :)




Pertama kali ke sana, saya membeli dua buah buku berjudul Blink: The Power of Thinking Without Thinking oleh Malcolm Gladwell (who doesn't know this book?) dan buku bacaan yang ringan sekali berjudul New York oleh Lily Brett.



Siang itu, saya happy banget. Meskipun awalnya masuk ke toko itu tanpa tujuan apapun, akhirnya saya membawa pulang dua buah buku yang membuat saya tidak sabar untuk segera membacanya. Sesuai rencana awal, saya membawa buku itu ke pantai untuk menemani siang saya sambil menikmati suasana tenang khas pantai Sanur.

Who knows that definition of 'happy' should be this simple? :)


You may also like

No comments:

Powered by Blogger.